MELILEA - Gaya Hidup Sehat Organik

Gaya Hidup Organik dan Konsep Penyembuhan Alami

Tetap Muda dan Sehat Meski Lansia

Tetap Muda dan Sehat Meski Lansia
Dikutip dari www.kompas.com

Gaya hidup sangat mempengaruhi penampilan untuk menjadi awet muda & panjang umur atau sebaliknya. Mengatur pola makan setelah berusia 40 tahun ke atas, sangatlah penting. Asupan gizi seimbang sangat diperlukan tubuh jika ingin awet muda dan berusia lanjut dalam keadaan tetap sehat.

Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan refleksi dari apa yang kita makan sehari-hari. Status gizi dikatakan baik bila pola makan kita seimbang. Artinya, banyak dan jenis makanan yang kita asup harus sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Tubuh akan mengalami kegemukan apabila yang dimakan melebihi kebutuhan. Sebaliknya, bila yang dimakan kurang dari yang dibutuhkan, tubuh akan kurus dan sakit-sakitan. Akan tetapi kegemukan juga tidak berarti sehat karena dapat memacu timbulnya berbagai penyakit.

Status gizi kurang atau status gizi lebih akan berdampak kurang baik terhadap kesehatan tubuh. Kedua keadaan yang ekstrem tersebut dinamakan status gizi salah. Status gizi seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain tingkat pendapatan, pengetahuan gizi yang dimiliki, serta budaya setempat. Tingginya pendapatan yang tidak dibarengi dengan pengetahuan gizi yang cukup, akan mendorong seseorang bersifat konsumtif yang membabi buta.

Pemilihan makanan sering hanya didasari oleh pertimbangan selera dan bukan lagi atas dasar pertimbangan gizi. Meningkatnya taraf hidup sering mendorong seseorang untuk mengubah pola makannya, dari pola yang benar menjadi pola yang salah, dari pemilihan makanan yang sederhana menjadi pemilihan makanan mewah yang sesungguhnya kurang bermanfaat bagi tubuh.

Menu-menu mewah biasanya ditandai oleh pemakaian daging, telur, susu, lemak hewan, gula, garam, dan tepung yang tinggi, sesungguhnya tidak selalu baik untuk kesehatan, bahkan dapat mengancam keselamatan dan mempercepat proses kematian. Menu mewah juga sering mengandung bahan tambahan makanan (food additives) yang berlebihan.

Makanan dan Umur Panjang

Makanan yang baik mengandung semua zat gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air) dalam jumlah berimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Makanan yang baik akan membentuk tubuh menjadi sehat. Kesehatan akan menyebabkan organ-organ tubuh berfungsi dengan baik dan selama mungkin, sehingga umur harapan hidup akan semakin tinggi.

Menurut beberapa ahli, anatomi tubuh manusia lebih mendekati kelompok hewan herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan) daripada kelompok hewan karnivora (pemakan daging). Barangkali itulah sebabnya mengapa kelompok vegetarian yang hanya makan biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan, banyak anggotanya yang mencapai umur panjang.

Mengingat daging lebih mudah dicerna daripada tumbuhan, panjang usus hewan karnivora selalu lebih pendek daripada herbivora. Padahal, manusia memiliki saluran pencernaan yang sangat panjang, yaitu sekitar 9 meter dari rongga mulut hingga anus. Dengan demikian, manusia lebih condong ke pola makan nabati.

Orang Eskimo (hidup di Kutub Utara), 90 persen makannya daging, ternyata mereka hanya dapat hidup sehat sampai umur 25 tahun. Di atas usia tersebut banyak di antara mereka yang mengidap berbagai penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang disebabkan oleh menurunnya fungsi-fungsi organ tubuh.

Sementara itu suku Hunza (pemakan biji-bijian, sayuran, buah-buahan, susu, dan sedikit daging) di Pakistan, Caucasus di Rusia, dan masyarakat di sekitar Pegunungan Andes, umurnya dapat mencapai lebih dari 100 tahun, dengan tekanan darah normal dan keadaan kolesterol baik.

Hal yang dapat diamati pada kelompok orang yang mampu hidup sehat di atas 100 tahun adalah: (1) Masukan kalori mereka umumnya tergolong tidak banyak, melainkan hanya berkisar antara rendah sampai sedang, (2) Banyak makan berbagai jenis karbohidrat kompleks dan berserat (seperti beras, jagung, ubi-ubian, dsb), (3) Masukan proteinnya tergolong rendah, tetapi tidak kurang, (4) Masukan lemak jenuhnya (lemak hewani) tergolong sedikit atau kurang.

Hambat Usia Biologis

Proses menua adalah proses yang alami untuk semua makhluk hidup dan tidak ada satu kekuatan pun yang dapat menghentikannya. Yang dapat kita lakukan sebagai makhluk Tuhan adalah upaya-upaya untuk menghambat berjalannya proses menua tersebut.

Proses menjadi tua merupakan kelanjutan dari pertumbuhan dan perkembangan tubuh seseorang. Dari bayi hingga remaja telah terjadi proses pertumbuhan yang disertai dengan meningkatnya ukuran dan efisiensi tubuh. Setelah usia 40 tahun, mulailah proses penuaan berlangsung cepat, yaitu ditandai dengan menurunnya efisiensi kerja tubuh.

Apakah tanda-tanda orang mulai menua? Yang paling umum adalah: rambut mulai memutih, mata mulai lamur, telinga kurang daya tangkapnya, daya pencium dan pengecap mulai tumpul, serta daya kekebalan tubuh terhadap berbagai infeksi mulai merosot. Otot-otot mulai kendur, sebab sebagian telah mati dan diganti dengan jaringan-jaringan pengikat yang tidak elastis. Pada wanita, gejala ketuaan juga ditandai oleh datangnya masa menopause.

Satu hal yang harus diingat bahwa tidak semua orang yang berusia di atas 40 tahun berarti telah mulai tua. Dalam praktik sehari-hari, usia tidak menjadi ukuran ketuaan seseorang. Usia itu mempunyai dua pengertian, yaitu usia kronologis (usia kalender) dan usia biologis. Usia kronologis adalah usia yang selalu bertambah setiap tahun. Memperingati hari ulang tahun berarti memperingati pertambahan usia kronologis.

Berbeda halnya dengan usia kronologis, usia biologis ini erat kaitannya dengan kondisi sel-sel dan jaringan tubuh. Kondisi tersebutlah yang sesungguhnya menentukan tua-tidaknya seseorang. Itulah sebabnya, mengapa orang yang sudah berusia 50 tahun dapat saja tampak seperti baru berusia 40 rahun, sebaliknya yang berusia 40 tahun bisa tampak seperti sudah 50 tahun. Usia biologis inilah yang dapat kita hambat prosesnya.

Usia biologis erat kaitannya dengan gizi dan kesehatan seseorang. Karena itu, pengaturan gizi yang tepat dibarengi dengan olahraga teratur dan terprogram merupakan langkah awal untuk memperlambat proses menua dan cara terbaik untuk hidup sehat.

Kebutuhan Energi Berkurang

Makin bertambah usia, makin berkurang kegiatan faali, yang berarti pula makin berkurang jumlah energi yang dibutuhkan. Dengan demikian, sudah selayaknya membatasi jumlah makanan yang diasup, agar tubuh tidak kegemukan. Bahkan, ada yang menganjurkan agar berat badan berada sedikit di bawah standar.

Pesumo-pesumo di Jepang yang berat badannya berlebih, jarang dapat bertahan hidup sehat sampai umur 50 tahun. Percobaan dengan tikus memperkuat pendapat tersebut, yakni pembatasan jumlah energi akan memperpanjang usia tikus. Penduduk di Caucasus banyak yang berhasil mencapai usia panjang hanya dengan pola makan tidak berlebihan.

Orang yang makan berlebihan cenderung akan mengalami kematian lebih awal. Makanan yang berlebih akan memberikan nilai energi yang berlebih pula. Kelebihan energi tersebut akan disimpan tubuh dalam bentuk timbunan lemak.

Kelebihan 3.500 kilokalori energi dapat memproduksi 0,45 kg lemak. Kelebihan 1.000 kilokalori per hari akan menambah 1 kg timbunan lemak per minggu. Dengan demikian, orang yang makan berlebih secara terus-menerus akan mudah mengalami obesitas (kegemukan).

Umur pendek bagi penderita obesitas telah lama diketahui, bahkan sudah dinyatakan oleh Hippocrates (460-364 SM). Orang gemuk mempunyai peluang lima kali lebih mudah terkena kanker daripada yang kurus, lima kali lebih mudah menderita diabetes melitus (kencing manis), dan delapan kali lebih mudah terserang penyakit jantung.

Menurut WHO, seseorang yang telah berumur 40 tahun sebaiknya menurunkan konsumsi energi sebanyak 5 persen dari kebutuhan sebelumnya, kemudian pada usia 50 tahun dikurangi lagi sebanyak 5 persen. Selanjutnya pada usia 60-70 tahun, dikurangi lagi 10 persen, setelah di atas usia 70 tahun sekali lagi dikurangi 10 persen.

Kurangi Lemak Turunkan Risiko Kematian

Lemak adalah penyumbang energi terbesar per gramnya dibandingkan penghasil energi yang lain, yaitu karbohidrat dan protein. Satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori, sedangkan satu gram protein dan karbohidrat masing-masing menghasilkan 4 kilokalori. Fungsi lain dari lemak adalah sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K untuk keperluan tubuh.

Karena total kebutuhan energi telah menurun di atas usia 40 tahun, dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan berlemak, terutama lemak hewani yang kaya akan asam lemak jenuh dan kolesterol. Lemak nabati umumnya tidak berbahaya karena banyak mengandung asam lemak tidak jenuh dan tidak mengandung kolesterol.

Sumbangan energi dari lemak sebaiknya tidak melebihi 30 persen dari total kebutuhan energi per hari. Akan lebih baik lagi jika kontribusi dari asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh tunggal, dan asam lemak tidak jenuh majemuk, masing-masing dapat berkontribusi sebesar 10 persen.

Kadar normal untuk kolesterol adalah sekitar 150-190 mg/100 ml darah. Namun, ada pula yang menyatakan bahwa 220 mg/100 ml darah masih termasuk normal. Bila kadar kolesterol melebihi 220 mg dan mencapai 270 mg/100 ml darah, kemungkinan mendapat serangan jantung menjadi dua kali lipat. Bila kadarnya mencapai 300 mg/100 ml darah, risiko serangan jantung menjadi lima kali lipat.

Dalam menu masyarakat Amerika Utara, 45-50 persen energi berasal dari lemak. Konsumsi lemak jenuh yang tinggi menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, seperti aterosklerosis (penyumbatan dinding arteri), penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah, kelumpuhan, dan berbagai kanker (rahim, prostat, payudara, dan usus besar).
Konsumsi lemak yang tinggi disertai dengan gaya hidup yang banyak duduk, dapat menyebabkan obesitas. Hal tersebut pada gilirannya akan mencetuskan penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan jantung koroner.

Penduduk Amerika Serikat yang dikenal suka makanan mewah, banyak yang menderita obesitas pada usia relatif muda. Sekitar 10-20 persen dari seluruh anak-anak dan 35-50 persen dari penduduk setengah baya mempunyai berat badan berlebih.

Selain kurang sedap dipandang, kegemukan juga mempercepat proses kematian. Pria yang berat badannya 10 persen di atas ideal akan mempunyai peluang kematian 30 persen lebih tinggi daripada yang ideal, sedangkan yang mempunyai berat badan di atas 20 persen dari berat idealnya mempunyai risiko kematian 50 persen lebih tinggi.

Konsumsi garam tinggi juga merupakan ciri khas menu mewah. Konsumsi garam yang tinggi ini menyebabkan timbulnya penyakit hipertensi (darah tinggi). Seorang pria AS yang berusia 35 tahun dengan tekanan darah 14 persen di atas normal akan kehilangan harapan hidup sebesar 9 tahun. Sementara pria usia 45 tahun dengan tekanan darah 17 persen di atas normal, akan menghadapi risiko serangan jantung dua kali lipat dan kelumpuhan empat kali lipat dibandingkan pria seusianya dengan tekanan darah normal.

Pilih Protein Bermutu dan Mudah Dicerna

Kebutuhan protein untuk usia 40 tahun, tetap sama seperti pada usia sebelumnya. Namun, karena sintesis protein di dalam tubuh tidak sebaik waktu masih muda dan banyak terjadi kerusakan sel yang harus segera diganti, perlu dipilih makanan yang kandungan proteinnya bermutu tinggi dan mudah dicerna.

Beberapa sumber protein hewani yang umum dikonsumsi adalah susu, telur, daging, dan ikan. Protein nabati, seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain-lain, juga baik dikonsumsi, terutama bila ingin menghindari naiknya kadar kolesterol di dalam darah.

Jumlah protein yang dikonsumsi sebaiknya dapat menyediakan 8-10 persen dari keseluruhan energi yang dibutuhkan per hari. Konsumsi protein yang berlebih juga tidak baik karena dapat memperberat kerja ginjal, yang pada usia di atas 40 tahun sudah menurun kemampuannya.

Kurangi Gula, Perbanyak Asupan Serat

Gula adalah salah satu komponen karbohidrat yang banyak disoroti dalam kaitannya dengan usia di atas 40 tahun. Menurunnya daya cicip di usia lebih tua, menyebabkan gula sering dipakai sebagai pembangkit cita rasa dan pemacu selera makan.

Konsumsi gula sebaiknya dibatasi karena gula adalah zat hampa gizi. Dikatakan demikian karena gula hanya mengandung energi, tidak mengandung zat lainnya. Konsumsi gula berlebih akan memberikan rasa kenyang, sehingga menekan selera untuk mengonsumsi makanan lain yang lebih bergizi, yang sangat dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat.

Di dalam tubuh, gula akan cepat diserap oleh usus, sehingga menyebabkan cepatnya perubahan kadar gula di dalam darah dan memungkinkan terjadinya penyakit obesitas dan diabetes. Dengan demikian, keinginan untuk memakan yang manis-manis sebaiknya dialihkan ke buah-buahan. Ada beberapa manfaat ganda yang dapat diperoleh dari memakan buah-buahan, yaitu sumber mineral, vitamin, dan serat (dietary fiber).

Serat pangan adalah komponen karbohidrat lain yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Serat banyak terdapat pada sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Walaupun tidak mengandung zat gizi yang penting bagi tubuh, serat sangat dibutuhkan untuk kesehatan.

Telah terbukti serat dapat mengurangi terjadinya sembelit (susah buang air besar) dan mencegah berbagai penyakit, seperti jantung koroner, kanker usus besar, kencing manis, divertikulosis (penonjolan bagian luar usus seperti bisul), batu empedu, sakit gigi, dan kegemukan.

Meredam Serangan Radikal Bebas

Banyak teori yang telah digunakan untuk menjawab mengapa proses menua terjadi. Salah satu teori yang menarik adalah teori radikal bebas. Teori ini menyatakan bahwa proses menua terjadi akibat adanya reaksi antara radikal bebas dengan sel-sel serta jaringan-jaringan tubuh, sehingga bersifat merusak. Senyawa-senyawa yang memiliki kandungan radikal bebas selalu terdapat di sekeliling kita, misalnya ozon, peroksida, aldehida, dan sebagainya.

Secara alami, semua sel jaringan dapat menahan serangan radikal bebas karena di dalam sel terdapat enzim-enzim khusus yang dapat melawan zat tersebut, seperti superoksida dismutase (SOD), glutation peroksida, dan katalase. Namun, seiring meningkatnya usia, kemampuan enzim tersebut untuk menahan serangan radikal bebas semakin menurun. Bila keadaan ini terus berlanjut, akhirnya akan menimbulkan kerusakan dan kematian sel-sel, sehingga kulit mudah keriput dan menjadi tua.

Bukti-bukti ilmiah telah menunjukkan bahwa pemberian vitamin C dan E (keduanya merupakan antioksidan) pada hewan percobaan dapat membantu sel dalam meredam serangan radikal bebas tersebut. Dengan demikian, buah-buahan dan sayur-sayuran yang merupakan sumber vitamin C sangat baik untuk memperlambat proses menua. Demikian juga halnya dengan kecambah biji-bijian yang banyak mengandung vitamin E.

Vitamin A telah lama diketahui perannya dalam kesehatan mata. Selain itu, vitamin A juga berperan dalam melindungi kulit (mengganti sel-sel epidermis yang rusak) dan melindungi bintik-bintik di wajah. Belakangan ini banyak sekali kosmetik yang mengandung bahan aktif vitamin A atau betakaroten (provitamin A).

Kelompok vegetarian murni perlu banyak mengonsumsi tempe, yang kaya akan vitamin B12. Vitamin B12 umumnya banyak terdapat pada produk-produk hewani. Kekurangan vitamin tersebut dapat menyebabkan anemia (kurang darah). Kandungan vitamin B12 pada tempe 1,5-6,3 mikrogram/100 g tempe, sedangkan yang dibutuhkan per hari untuk hidup sehat 3 mikrogram.

Sumber : Gaya Hidup Sehat

Prof. DR. Made Astawan

READ MORE - Tetap Muda dan Sehat Meski Lansia

Cegah Gagal Ginjal, Pencegahan dan Penanggulangannya

Cegah Gagal Ginjal, Pencegahan dan Penanggulangannya
Diambil dari Sinar Harapan.

Penyakit ginjal banyak yang dapat bersifat kronis, karenanya lebih baik menemukan secara dini dan mengatasinya sehingga tidak menjadi berkepanjangan yang menimbulkan kerugian yang besar.

Anatomi.

Ginjal berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan. Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta buah pada tiap ginjal. Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat sebagai saringan disebut Glomerulus, darah melewati glomerulus/ kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat (urin yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran Ureter, kandung kencing, kemudian ke luar melalui Uretra.

Fungsi ginjal.

Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah “menyaring/membersihkan” darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari. Sebagai resume, fungsi ginjal adalah sbb:

  1. Bertugas sebagai sistem filter/saringan, membuang “sampah”.
  2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
  3. Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah.
  4. Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah.
  5. Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.

Penyebab Penyakit Ginjal :

  1. Penyakit Umum/Sistemik: Kencing Manis = Diabetes Mellitus, Hipertensi, Cholesterol tinggi - Dyslipidemia, SLE: Penyakit Lupus, Penyakit Kekebalan Tubuh lain, Asam urat tinggi - Hyperuricemia - Gout, Infeksi di badan: Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan, Amiloidosis, Kehilangan carian banyak yang mendadak: muntaber, perdarahan, luka bakar. Hal-hal tersebut di atas dapat berakibat gangguan/penyakit pada ginjal.
  2. Penyakit lokal pada ginjal: Penyakit pada Saringan (Glomerulus) - Glomerulonephritis, Infeksi: kuman - Pyelonephrits, Ureteritis, Batu: Bakat/ turunan, kelainan proses di ginjal - Nephrolithiasis, Kista: di ginjal - Polcystic Kidney, Trauma: benturan, terpukul, Keganasan - Kanker - Malignancy, Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur.

Kumpulan Gejala.

Terdapat bermacam-macam penyakit ginjal, sehingga pasien datang ke dokter juga dengan macam-macam gejala. Berikut ini kemungkinan datangnya seorang pasien dengan kumpulan gejala /sindrom penyakit ginjal sebagai berikut:

  1. Gagal Ginjal Akut: gangguan ginjal mendadak, fungsi ginjal “anjlok”, tidak keluar urin.
  2. Nefritis akut: penyakit mendadak pada saringan ginjal (glomerulus), muka, tungkai bengkak, ditemukan protein & darah di urin.
  3. Gagal Ginjal Kronik: gangguan kronis/ menahun pada ginjal sehingga fungsi ginjal turun. Keluhan & gejala a.l.: lemas, nafsu makan, mual, pucat, kencing sedikit, sesak napas.
  4. Sindrom Nefrotik: gangguan pada saringan ginjal, terjadi kebocoran hebat protein dari darah melalui glomerulus/ saringan ke urin, terdapat bengkak muka - kaki - perut, cholesterol naik.
  5. Infeksi Saluran Kemih: infeksi di ginjal - saluran kemih lainnya, bisa akut bisa kronis. Sakit pinggang, demam, kencing sakit, bisa hanya pegal pinggang.
  6. Gangguan pada Tubulus ginjal.
  7. Hipertensi: umumnya tanpa gejala.
  8. Batu ginjal/Saluran Kemih: nyeri hebat kolik, darah di urin.
  9. Obstruksi Saluran Kemih: saluran kemih terbendung oleh tumor, striktur / penyempitan.
  10. Gangguan ginjal: tetapi bisa tanpa gejala (asymptomatik).

Jadi bila mencurigai ada gangguan/penyakit ginjal, disarankan lakukan pemeriksaan yang paling sederhana yaitu memeriksakan Urin Lengkap di laboratorium sebagai data/fakta awal untuk proses selanjutnya menemukan adanya penyakit ginjal.

Gejala penyakit ginjal dapat digolongkan pada dua golongan: Akut dan Kronis.

  • Akut: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.
  • Kronis: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

Penanganan pasien.

Penanganan pasien dengan penyakit ginjal biasanya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Periksa-Diagnosa: Pengenalan dini Gagal Ginjal
  2. Kontrol: Monitoring progresivitas GG.
  3. Penyebab: Deteksi dan lakukan koreksi terhadap penyebab GG yang reversible, yang masih bisa disembuhkan.
  4. Perlambat: Melakukan intervensi pengobatan/tindakan untuk memperlambat progresivitas GG.
  5. Ginjal Sensitif: Hindari kerusakan tambahan pada ginjal: obat/jamu yang toksik terhadap ginjal, obati infeksi yang ada, atasi kekurangan cairan misalnya pada muntaber.
  6. Obati Komplikasi: Berikan terapi terhadap komplikasi GG.
  7. Terapi Pengganti: Rencanakan Terapi Pengganti Ginjal.

Pencegahan penyakit ginjal. Prinsip-prinsip pencegahan penyakit ginjal adalah sebagai berikut:

I. Pada orang dengan Ginjal Normal :

A. Pada Individu berisiko: yaitu ada keluarga yang

  1. Berpenyakit ginjal turunan seperti: Batu Ginjal, Ginjal Polikistik, atau
  2. Berpenyakit umum: Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dislipidemia (Cholesterol tinggi), Obesitas, Gout. Pada kelompok ini ikuti pedoman yang khusus untuk menghindari penyakit tersebut di atas, sekali-sekali kontrol/periksa ke dokter/labratorium.
B. Individu yang tanpa risiko: Hidup sehat, Pahami tanda-tanda sakit ginjal: BAK terganggu / tidak normal, Nyeri pinggang, Bengkak mata / kaki, Infeksi di luar ginjal: leher/tenggorokan, Berobat/kontrol untuk menghindari: fase kronik /berkepanjangan.

II. Pada orang dengan Ginjal terganggu ringan /sedang: Hati-hati: obat rematik, antibiotika tertentu, Infeksi: obati segera, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik

III. Ginjal terganggu berat / terminal: Terapi Pengganti Ginjal (Renal Replacement Treatment)

Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro
Konsultan Ginjal-Hipertensi
RS Mediros

READ MORE - Cegah Gagal Ginjal, Pencegahan dan Penanggulangannya

Makanan Organik Kian “Ngetren”

Makanan Organik Kian “Ngetren”

Sumber : http://pikiran-rakyat.com/ kolom gaya hidup

FANNY mengaku sudah mengonsumsi makanan organik sejak dirinya tahu bahwa efek pestisida sangat membahayakan tubuh. “Kebayang kan, tanpa sadar kita sedang menumpuk zat-zat berbahaya seperti karsinogen kedalam tubuh. Ugh.. ngeri! Bisa-bisa ntar saya kena kanker,” ujar Fanny, karyawati sebuah perusahaan BUMN di Bandung.

Lain Fanny lain pula Muti. Bagi Muti, sayuran organik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Maklumlah, Muti dan keluarganya memang baru kembali ke tanah air setelah 3 tahun ikut suaminya menyelesaikan program doktor di Eropa. “Tapi sayang ya, di sini tidak semua supermarket menyediakan sayuran organik,” keluhnya.

Bagi sebagian masyarakat perkotaan yang sudah sadar akan pentingnya kesehatan (health awareness), makanan organik memang sedang digandrungi. Bahkan beberapa kalangan selebriti seperti Sarah Sechan, Gunawan, Sofia Latjuba, dan masih banyak lagi, dengan terang-terangan menyatakan hanya ingin hidup sehat dengan sayuran dan makanan organik.

Menurut standar yang ditetapkan Amerika Serikat seperti dirilis situs food for health, makanan organik adalah makanan yang “100% organik” dan “organik” (untuk yang setidaknya 95%) diproduksi tanpa hormon, antibiotik, herbisida, insektisida, pupuk kimia, radiasi untuk mematikan kuman, atau tanaman/ hewan yang mengalami modifikasi genetis (GMO, genetically modified organism).

Itulah sebabnya, masih menurut situs itu tadi, masyarakat Singapura akan lebih menyukai sayuran dengan bekas gigitan ulat dibandingkan dengan sayuran mulus. Pasalnya, gigitan ulat notabene menjadi penanda bahwa sayuran tersebut diproduksi secara organik.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Menurut Nick Djatnika dari Kandaga Organic, produsen sayuran organik Kampung Panaruban, Sagala Herang, Kab. Subang Jawa Barat, mengonsumsi sayuran organik saat ini sudah menjadi gaya hidup sebagian orang. Hal itu sejalan dengan semakin membaiknya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

Jika dikelompokkan, ada dua jenis konsumen sayuran organik. Konsumen yang sudah aware dengan kesehatan dan konsumen mantan pasien yang pernah menderita suatu penyakit tertentu. Konsumen pertama bertujuan lebih kepada menjaga (preventif) sedangkan konsumen kedua bertujuan untuk merehabilitasi (kuratif) kondisi kesehatan mereka.

Namun, jika melihat latar belakang sosial, menurut Costumer Affair Kandaga Organic, Sari yok Koeswoyo, 60 % konsumen sayuran organik adalah kalangan ekspatriat, sedangkan sisanya (40 %) adalah masyarakat pribumi yang umumnya pernah tinggal di luar negeri.

Meski demikian, tren ini semakin berkembang dan meluas. Hal itu seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang ingin hidup lebih sehat.

Jumlah terbesar dari konsumen ini masih dipegang Jakarta, disusul Bogor dan Bandung. Hal itu dapat dilihat dari beberapa permintaan yang masuk langsung kepada dirinya maupun ke focalpoint Kandaga Organic.

“Alasan mereka mengonsumsi sayuran ini karena mereka ingin hidup lebih sehat. Masyarakat semakin menyadari bahwa sakit itu jauh lebih mahal dibandingkan dengan sehat,” ujar Sari.

Kebutuhan pasar yang kian tinggi ternyata tidak diimbangi dengan ketersediaan barang. Diakui Jatnika, bergerak di sayuran organik memang membutuhkan kerangka berpikir yang berbeda. Meskipun sistem pengelolaannya sangat bergantung kepada alam, semua sistem dan tata kelolanya harus bersertifikasi. Makanya tidak heran jika sayuran organik hanya dapat diperoleh di pasar-pasar swalayan tertentu. Bahkan Sari mengakui, pihaknya lebih memilih sistem delivery untuk melayani pelanggannya. Selain pelanggan lebih terpuaskan, pengantaran barang pun bisa disesuaikan dengan produksi.

Meski demikian, cara seperti itu tidak mempersempit pasar. Promosi dari mulut ke mulut justru lebih memperluas konsumen sayuran organik.

Malah Sari mengakui, permintaan seringkali jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ketersediaan barang.

“Mungkin di situlah mengapa sebagian kalangan menilai kalau sayuran organik itu mahal. Teori pasar kan memang begitu. Ketika permintaan tinggi, barang tidak ada, pasti mahal,” ujarnya.

Padahal, sistem produksi dan pengelolaan sayuran organik memang harus bersertifikasi. Sedangkan syarat untuk sertifikasi saja memerlukan dana yang tidak sedikit. “Tapi kalau konsumennya sudah aware dengan kesehatan, tidak akan merasa mahal kok. Lagi pula, kesehatan kan memang investasi,” paparnya.

**

TREN mengonsumsi sayuran organik di masyarakat diakui ahli gizi dr. Kunkun K. Wiramihardja, M.S. Bila dilihat dari sisi petani, kecenderungan mengembangkan sayuran jenis ini menurut dr. Kunkun merupakan usaha petani untuk memotong kerusakan fisik sayuran dan penyusutan gizi sayuran tersebut. Sebab produksi sayuran yang bukan organik, memungkinkan tingkat kerusakan sayuran sangat tinggi dibandingkan dengan sayuran organik.

Secara fisik, sayuran biasa (anorganik) cenderung cepat busuk dibandingkan dengan sayuran organik. Sayuran ini juga sangat mungkin terkontaminasi insektisida dan pestisida yang digunakan pada proses produksi (penanaman).

Bukan hanya sayuran, tanah sebagai media tanam juga bisa cepat rusak. Karena sayuran yang diproduksi anorganik, harus diberi pupuk kimia dan untuk mengusir hama digunakan insektisida. Akibatnya, mungkin sayuran bisa terbebas hama dan cepat sistem produksinya. Tetapi menghadirkan “penyakit baru” yang merupakan efek dari insektisida dan pestisida.

Sayuran organik lebih banyak dikembangkan oleh para petani intelek. Berbeda dengan sayuran organik. Sejak awal, proses penanaman sayuran organik diupayakan terhindar dari zat-zat kimia. Sayuran organik diproduksi secara alami dengan menggunakan pupuk kandang dan agar terhindar dari hama, digunakan pengusir hama dari tumbuhan.

Cara produksi tanaman ini sebenarnya jauh lebih mahal dan rumit dibandingkan dengan memproduksi sayuran biasa. Oleh karena itu wajar, bila harga sayuran ini lebih mahal dibandingkan dengan harga sayuran biasa (anorganik).

Akan tetapi bila dilihat dari sisi ahli gizi, tidak ada perbedaan kandungan gizi ataupun vitamin antara sayuran organik dan sayuran biasa. Hanya, sayuran organik lebih terhindar dari kemungkinan pencemaran zat-zat kimia pestisida, insektisida, maupun herbisida sehingga konsumen bisa lebih percaya diri bahwa makanan yang dikonsumsinya diproduksi dengan cara sehat.

Kandungan vitamin sayuran sangat ditentukan oleh cara pengolahan dan cara penyimpanannya. Sayuran organik tidak akan bermanfaat bagi tubuh kalau pengolahannya tidak tepat.

Pengolahan sayur oganik yang tepat, sebaiknya direbus walau cumabeberapa menit. Sedangkan untuk sayuran jenis salad/lalap yang langsung dimakan akan lebih aman bila diseduh air panas terlebih dahulu atau dicuci dengan teliti.

Hal itu dilakukan agar terhindar dari telur-telur cacing yang mungkin masih tertinggal. Mengingat sayuran organik tidak menggunakan zat-zat kimia pengusir hama, termasuk cacing. “Mencuci atau merebus sayuran itu penting agar terhindar dari telur-telur cacing. Tetapi jangan berlebihan karena akan mengurangi kadar kandungan vitamin sayuran tersebut,” papar dr. Kunkun.

Daya tahan sayuran organik memang berbeda dengan sayuran biasa. Sayuran organik bisa lebih tahan lama bila disimpan di lemari pendingin. Jika sayuran biasa hanya tahan satu minggu di lemari es, sayuran organik bisa lebih lama dua kali lipat.

Meski demikian, konsumen sayuran organik harus tetap memerhatikan cara penyimpanan. Serangga lalat, selama ini dianggap paling berbahaya, tapi jangan abaikan pula kecoa. Penyimpanan sayuran organik yang salah dapat mengundang makhluk menjijikkan ini menghampirinya.

Sama halnya dengan sayuran lain, sayuran organik mengandung vitamin C dan vitamin B Kompleks. Jika pengolahan dan penyimpannya tidak tepat, semua kandungan tersebut akan menyusut atau hilang sama sekali. (Eriyanti/”PR”)***

READ MORE - Makanan Organik Kian “Ngetren”

Mau Tahu Lebih Jauh tentang Diabetes???

Mau Tahu Lebih Jauh tentang Diabetes???

Penulis: Irna Yunia Seorang ahli neurology Rhode Island Hospital, Suzanne de la Monte bersama rekannya seorang professor di bidang patologi di Brown Medical School telah menemukan diabetes tipe baru. Diabetes tipe baru ini dinamakan diabetes tipe 3 karena insulin tidak hanya di produksi di pankreas tetapi juga di produksi di otak dan diduga dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit Alzheimer’s. Mungkin bagi masyarakat Indonesia banyak yang masih belum mengenal, jangankan diabetes tipe 3, definisi penyakit diabetes itu sendiri masih banyak yang belum mengetahuinya.

INDONESIA RENTAN DIABETES

Masyarakat Indonesia harus lebih waspada terhadap diabetes sejak dini karena risiko penduduk Indonesia terkena penyakit ini sangat tinggi. Menurut sumber harian Kompas, hasil penelitian Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menunjukan 10-60% penduduk Indonesia berisiko mengalami mutasi DNA mitokondria T16189C. Jika mengkonsumsi makanan secara berlebih, gen ini menyebabkan kekacauan metabolisme yang berujung pada timbulnya diabetes.

Selain itu, menurut dr. Herawati Sudoyo Phd, peneliti dari Lembaga Eijkmaan, prevalensi diabetes terhitung tinggi pada penduduk daerah tropis seperti di Indonesia. Pernyataan tersebut selaras dengan data yang menunjukan bahwa prevalensi diabetes di Indonesia tiap tahun semakin meningkat. Di tahun 1994 terdapat 110,4 juta penderita. Memasuki tahun 2000, meningkat menjadi 4 juta orang dan pada tahun 2010 diperkirakan mencapai minimal 5 juta orang. Jumlah inilah yang menghancurkan Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara terbanyak jumlah pasien diabetesnya di dunia.

Menakutkan bukan!! Tapi memang seperti itulah faktanya. Namun, jangan khawatir, seperti kata pepatah “semua penyakit pasti ada obatnya”, begitu juga dengan “penyakit gedongan” ini. Tapi bagaimanakah cara mencegahnya?

APA ITU DIABETES?

Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi.

Diabetes merupakan gangguan metabolisme (metabolic syndrome) dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumah yang cukup, atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita diabetes yang mengandung gula dalam kadar tinggi tersebut menarik bagi semut, karena itulah gejala ini disebut juga gejala kencing manis.

Gangguan tersebut terjadi sekali lagi bila insulin tidak diproduksi lagi oleh sel tubuh, atau jumlahnya tidak cukup, atau sel-sel tubuh tidak meresponnya secara normal (insulin resistance). Dalam kasus normal, setiap orang membutuhkan glukosa atau zat gula untuk kesehatannya, karena organ vital kita membutuhkannya sebagai sumber energi, yang nantinya dibakar oleh oksigen, terutama otak, yang sepenuhnya tergantung pada pasokan gula dan oksigen untuk bisa bekerja dengan baik.

Banyaknya proses enzimatik yang mengatur metabolisme tubuh membutuhkan gula sebagai bahan dasarnya. Jadi, manusia tidak bisa hidup tanpa gula. Masing-masing sel tubuh kita membutuhkan glukosa, gula sederhana yang diserap tubuh dari karbohidrat, sayur-sayuran, buah-buahan, dan bahan makanan lainnya sebagai bahan bakar, sebagaimana fungsi bensin bagi mobil.

Di saat jaringan tubuh kekurangan pasokan glukosa karena terhambat di pembuluh darah, muncullah gejala kelelahan, lapar gula, dan perasaan mudah tersinggung. Sedangkan gula yang menumpuk banyak di dalam pembuluh darah akan membuat darah menjadi kental dan alirannya melambat, sehingga mengakibatkan gangguan pada pasokan oksigen yang dibawa oleh darah. Padahal untuk bisa bekerja secara optimal, tubuh membutuhkan oksigen yang cukup untuk membakar gula menjadi energi. Akibat kekurangan oksigen tersebut, tubuh kehilangan tenaga dengan munculnya gejala kelelahan, perubahan suasana hati, sakit kepala, dan jantung bekerja lebih keras (berdebar-debar).

Gangguan insulin tersebut juga berakibat berlebihnya kadar lemak di pembuluh darah dengan risiko terjadinya pengerasan pembuluh darah arteri, sehingga komplikasi diabetes tercatat sebagai penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal.

GEJALA-GEJALA DIABETES

Gejala diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai akibat dari kelainan genetika, sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dengan baik. Gejala-gejalanya antara lain adalah:

  • Sering buang air kecil
  • Terus-menerus lapar dan haus
  • Berat badan menurun
  • Kelelahan
  • Penglihatan kabur
  • Infeksi pada kulit yang berulang
  • Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni
  • Cenderung terjadi pada mereka yang berusia di bawah 20 tahun

Sedangkan gejala diabetes tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya seperti gejala diabetes tipe I, yaitu:

  • Cepat lelah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit
  • Sering buang air kecil
  • Terus menerus lapar dan haus
  • Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya
  • Mudah sakit yang berkepanjangan
  • Biasanya terjadi pada mereka yang berusia di atas 40 tahun, tetapi prevalensinya kini semakin tinggi pada golongan anak-anak dan remaja.

Gejala-gejala tersebut sering terabaikan karena dianggap sebagai keletihan akibat kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urin dan urin tersebut tidak disiram, maka akan dikerubuti oleh semut yang merupakan tanda adanya gula. Gejala lain yang biasanya muncul adalah:

  • Penglihatan kabur
  • Luka yang lama sembuh
  • Kaki terasa kebas, geli, atau merasa terbakar
  • Infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita
  • Impotensi pada pria

Diabetes Tipe II biasanya terjadi pada mereka yang berusia diatas 40, tetapi prevalensinya makin tinggi pada golongan anak-anak dan remaja. Riset juga menemukan bahwa kebanyakan orang yang mengalami gejala pre-diabetes, yaitu suatu kondisi yang merupakan pendahuluan dari munculnya diabetes tipe II, tidak menyadari bahwa ia sedang diincar oleh diabetes yang berbahaya. Walaupun gejalanya tidak muncul, tetapi dari pemeriksaan gula darah menunjukan bahwa kadar gula darah puasa berada di atas normal, meskipun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai kasus diabetes. Tetapi kasus pre-diabetes itu sendiri dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sampai 50%.

PENYEBAB-PENYEBABNYA

Secara singkat, faktor-faktor yang mempertinggi risiko diabetes adalah:

  • Kelainan Genetika

Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, karena kelainan gen yang mengakibatkan tubuh tak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Selain itu, faktor resiko lainnya yaitu faktor kelebihan berat badan, stress, dan kurang bergerak.

  • Usia

Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologi yang secara drastis menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah usia 45 tahun dan pada mereka yang berat badannya berlebih sehingga tubuhnya tidak peka terhadap insulin.

  • Gaya hidup stres

Stres kronis yang cenderung membuat seseorang mencari makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar lemak seretonin otak. Seretonin ini mempunyai efek penenang sementara untuk meredakan stresnya. Tetapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang berisiko kena diabetes.

  • Pola makan yang salah

Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan risiko kena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas (gemuk berlebih) mengakibatkan gangguan kerja insulin (retensi insulin).

Kurang gizi dapat terjadi selama kehamilan, masa anak-anak, dan pada usia dewasa akibat diet ketat berlebih. Sedangkan kurang gizi pada janin mungkin terjadi karena ibunya merokok atau mengkonsumsi alcohol selama hamilnya.

Sebaliknya, obesitas bukan karena makanan yang manis atau kaya lemak, tetapi lebih disebabkan jumlah konsumsi yang terlalu banyak, sehingga cadangan gula darah yang disimpan di dalam tubuh sangat berlebihan. Sekitar 80% penderita diabetes tipe II adalah mereka yang tergolong gemuk.

TIPE-TIPE DIABETES

  • Diabetes Tipe I, tergantung pada insulin

Diabetes Tipe I ini adalah bila tubuh perlu pasokan insulin dari luar, karena sel-sel beta dari pulau-pulau Laangerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pankreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa.

Diabetes Tipe I ini diidap oleh sekitar 10-15% penderita diabetes di Amerika Serikat. Penderitanya harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari selama hidupnya, sehingga dikenal dengan istilah Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) atau diabetes mellitus yang tergantung pada insulin untuk mengatur metabolisme gula dalam darah. Dari kondisinya, inilah jenis diabetes yang paling parah.

Diabetes Tipe I ini biasanya ditemukan pada penderita yang mulai mengalami diabetes sejak anak-anak atau remaja, sehingga pada zaman dulu para dokter menyebutnya sebagai diabetes anak muda. Separuh dari penderita diabetes yang mengidapnya adalah usia dewasa, tetapi tidak berbadan gemuk seperti umumnya penderita Diabetes Tipe II. Para periset menyebutnya sebagai Diabetes Tipe 1,5, yang disebut sebagai LADA (latent autoimmune diabetes in adults), karena sistem imun menyerang (reaksi autoimun) sel-sel beta pankreas secara perlahan-lahan sehingga berhenti memproduksi insulin.

Penderita Diabetes Tipe I sangat rentan terhadap komplikasi jangka pendek yang berbahaya dari penyakit ini, yakni dua komplikasi yang erat berhubungan dengan perubahan kadar gula darah, yaitu terlalu banayak gula darah (hiperglikemia) atau kekurangan gula darah (hipoglikemia). Risiko lain penderita diabetes tipe I ini adalah keracunan senyawa keton yang berbahaya dari hasil samping metabolisme tubuh yang menumpuk (ketoasidosis), dengan risiko mengalami koma diabetik.

  • Diabetes Tipe II, tidak tergantung pada insulin

Diabetes Tipe II terjadi jika insulin hasil produksi pankreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadilah gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Diabetes Tipe II ini merupakan tipe diabetes yang paling sering umum dijumpai, juga sering disebut diabetes yang dimulai pada masa dewasa, dikenal sebagai NIDDM (Non-insulin dependent diabetes mellitus). Jenis diabetes ini mewakili sekitar 90% dari seluruh kasus diabetes, karena umumnya 4 sampai 5 orang penderita Diabetes Tipe II ini memiliki kelebihan berat badan, maka obesitas sering dijadikan sebagai indikator bagi penderita diabetes.

Diabetes Tipe II ini dapat menurun dari orangtua yang penderita diabetes. Tetapi risiko terkena penyakit ini akan semakin tinggi jika memiliki kelebihan berat badan dan memiliki gaya hidup yang membuat anda kurang bergerak. Jadi pada Diabetes Tipe II ini yang menjadi pencetus utama adalah faktor obesitas (gemuk berlebih). Faktor penyebab lain adalah pola makan yang salah, proses penuaan, dan stress yang mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Juga mungkin terjadi karena salah gizi (malnutrisi) selama kehamilan, selama masa anak-anak, dan pada usia dewasa.

  • Diabetes Tipe III, baru ditemukan

Para ahli di US percaya bahwa mereka telah menemukan tipe baru diabetes setelah menemukan bahwa insulin juga diproduksi di otak dan dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit Alzheimer’s. Penelitian yang dilakukan oleh Suzanne de la Monde bersama rekannya yang seorang professor di bidang patologi di Brown Medical Schoolini menemukan hubungan antara penyakit diabetes dan Alzheimer. Suzanne mengemukakan bahwa insulin yang diproduksi dalam otak, dibutuhkan tubuh untuk kelangsunagan hidup sel-sel otak. Bila jumlahnya kurang, maka sel-sel otak pun akan mengalami degenerasi dan akhirnya memicu timbulnya penyakit Alzheimer. Hasil penelitian ini diperkuat lagi dengan dilakukannya penelitian pada jaringan otak dari mayat yang sebelumnya telah di diagnosa menderita penyakit Alzheimer. Hasilnya jumlah insulin dan IGF I berkurang di daerah cortex, hippocampus, dan hipotalamus.

MENDERITA DIABETES, BUKANLAH AKHIR DARI SEGALANYA

Bagi kita yang mempunyai “bakat” diabetes, tak perlu berkecil hati. Kemungkinan untuk menderita penyakit ini memang lebih besar pada seseorang yang memiliki “bakat” diabetes. Namun bila mau menjaga pola makan, aktif berolahraga dan menjaga berat badan, penyakit ini dapat dihindari.

Contoh nyata dapat kita lihat pada suku Toraja dan Sunda. Prevalensi diabetes penduduk Tasikmalaya hanya 1,1%, padahal mutasi DNA mitokondria suku Sunda ini relatif tinggi (47%). Demikian juga penduduk Toraja. Mutasi DNA mitokondrianya 33% namun prevalensi diabetesnya termasuk rendah yaitu hanya 0,8%. Mengapa demikian? Penyebabnya masyarakat suku Toraja dan Sunda suka mengkonsumsi sayur dan ikan. Kita semua tahu, makanan jenis ini sangat baik untuk dikonsumsi. Serat larut yang terkandung dalam sayur- sayuran dapat mengurangi kebutuhan tubuh akan insulin karena serat larut dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dan mencegah kenaikan gula darah secara tiba-tiba. Sedangkan ikan dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan kadar trigliserida darah yang disebabkan kadar gula darah yang tinggi. Selain itu suku Sunda umumnya memilih minuman tanpa gula. Diabetes Prevention Program, sebuah studi yang dilakukan di Amerika telah membuktikan bahwa perubahan gaya hidup serta pola makanan sangat efektif menurunkan risiko diabetes dibandingkan obat.

PENCEGAHAN

Melihat bahwa gangguan keseimbangan kadar gula darah dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang berlebihan (pola makan yang salah) dan kegiatan yang penuh tekanan (gaya hidup stress), maka diabetes sebenarnya dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

  1. Bila kegemukan, turunkan berat badan
  2. Lakukan latihan aerobik (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat) paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali 15-60 menit sampai berkeringat dan terengah-engah tanpa membuat napas menjadi sesak.
  3. Konsumsi gula sedikit mungkin atau seperlunya, karena bukan merupakan bagian penting dari menu yang sehat. Kebutuhan zat gula darah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat dipenuhi dari karbodihrat yang berasal dari beras, sereal, roti, kentang, atau bakmi dalam menu sehari-hari.
  4. Setelah berumur 40, periksa kadar gula urine kita setiap tahun, terutama bila anda mempunyai riwayat keluarga penderita diabetes.

Bagi anda yang sudah memiliki “bakat” diabetes, jangan khawatir, marilh kita pelajari cara mengobatinya.

BAGAIMANAKAH CARA MENGATASINYA??

Kondisi diabetes tergantung pada individu masing-masing, terutama dari segi kepatuhan dan kedisiplinan untuk melakukan diet dan olahraga secara benar. Selain itu, dosis suatu obat yang diberikan dokter pun harus sesuai dengan kondisi penderita. Bila pada suatu taraf obat tersebut sudah tidak mampu lagi menurunkan kadar gula sang penderita, maka harus diganti dengan obat lain atau insulin.

  • Patuhi Nasehat Dokter

a. Disiplin minum obat

Minumlah obat yang diresepkan dokter secara teratur sesuai dengan aturan pemakaiannya. Jangan dicampur obat lain tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anda.

b. Jadilah dokter pendamping diri sendiri

Anda sebaiknya menjadi dokter pendamping diri anda sendiri, dan lebih bertanggung jawab atas kesembuhan dari anda sendiri.

  • Diet

a. Memilih karbohidrat yang aman

Memilih sumber karbohidrat yang aman bagi penderita diabetes adalah memilih makanan yang mengandung senyawa karbohidrat kompleks, yang dapat melepaskan glukosa darah secara bertahap, agar tidak terjadi lonjakan kadar gula darah dengan tiba-tiba setelah makan.

b. Pola diet diabetes

Diet yang tepat untuk mencegah agar tidak terkena diabetes adalah yang bertujuan untuk menjaga agar berat badan tidak berlebihan.

  1. Pangkaslah kalorinya
  2. Kurangi lemak
  3. Makanlah karbohidrat kompleks
  4. Ucapkan selamat tinggal pada yang manis
  5. Ngemilah diantara waktu makan
  6. Lengkapi dengan serat
  • Olahraga
  1. Berjalan kaki
  2. Bersepeda
  3. Berenang
  • Kontrol gula darah

HIDUP BERSAMA DIABETES!

Walaupun diabetes tidak bisa disembuhkan, penderitanya dapat hidup secara normal dengan mengubah gaya hidup, rajin kontrol gula darah, diet dan melakukan olah raga aerobik secara teratur.

Ubah Gaya Hidup!

Gaya hidup sehat. Yang pertama harus disadari adalah konsepsi bahwa sakit sebenarnya adalah gangguan metabolisme tubuh, yang terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Pada kasus diabetes, kerusakan sel beta pankreas yang memproduksi insulin terjadi akibat gizi yang tidak seimbang, perubahan hormonal, proses penuaan dan stress. Kelebihan berat badan dan kurang gerak juga termasuk faktor yang mempertinggi risiko diabetes, karena mempengaruhi produksi dan kerja hormonal. Dengan menyadari hal tersebut, kita selanjutnya dapat memahami konsep “sehat” sebagai upaya tercapainya kembali keseimbangan metabolisme tubuh yang optimal, agar kita dapat hidup normal kembali. Masalah kita sekarang adalah membuat konsep hidup sehat tersebut menjadi gaya hidup kita yang baru.

Lakukan diet diabetes dengan penuh kesadaran dan disiplin tinggi untuk menjadi sehat.
Laksanakan program olahraga yang teratur tanpa perlu memaksakan diri. Lakukan saja dengan santai sekuat kemampuan yang kita miliki.

Kontrol gula darah dan konsultasilah dengan dokter untuk mengetahui perkembangan usaha yang kita lakukan.

Jadilah dokter pendamping untuk diri sendiri. Ikuti perkembangan baru mengenai pengobatan diabetes, termasuk pengobatan alternatif yang mungkin berguna bagi kita.

Ikutilah program klub diabetes yang bermanfaat bagi kita, untuk saling berbagi informasi dan pengalaman.

Segera hubungi dokter atau langsung ke bagian gawat darurat bila terjadi hal-hal yang membahayakan kesehatan kita.

Selain itu, satu faktor yang tidak kalah penting selain dari diri ssendiri adalah peran keluarga dalam mendukung si penderita agar mereka tetap bisa menikmati hidup yang lebih baik dan berkualitas. (Ina)

READ MORE - Mau Tahu Lebih Jauh tentang Diabetes???

Gizi sehat dan seimbang mencegah diabetes mellitus

Gizi sehat dan seimbang mencegah diabetes mellitus

Penyakit diabetes mellitus (DM) yang lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan penyakit kencing manis merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya kian meningkat.

Kini, jumlah penderita diabetes di Indonesia semakin bertambah. Tidak hanya orang tua, remaja dan dewasa muda pun ternyata juga diserang penyakit gula.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 tercatat hampir 200 juta orang di dunia menderita diabetes dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita bisa mencapai sekitar 330 juta jiwa.

Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO pada tahun 2003 tercatat lebih dari 13 juta penderita diabetes, dari jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 20 juta penderita pada tahun 2030.

Peningkatan prevalensi DM menunjukkan pentingnya upaya pencegahan. DM timbul karena faktor keturunan dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa faktor keturunan itu berjalan lambat, sedangkan pandemi DM saat ini merupakan cerminan perubahan gaya hidup.

Faktor keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah, tetapi faktor lingkungan yang berkaitan dengan gaya hidup seperti kurang berolahraga dan asupan nutrisi yang berlebihan serta kegemukan merupakan faktor yang dapat diperbaiki.

Tidak diragukan bahwa nutrisi merupakan faktor yang penting untuk timbulnya DM tipe-2. Gaya hidup yang kebarat-baratan dan hidup santai serta panjangnya angka harapan hidup merupakan faktor yang meningkatkan prevalensi DM.

Berikut ini adalah beberapa anjuran gizi seimbang yang ada kaitannya dengan pencegahan diabetes, antara lain:

1. Makanlah aneka ragam makanan

Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat dan produktif. Oleh karena itu setiap orang termasuk penyandang DM perlu mengonsumsi aneka ragam makanan. Makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

  • Sumber zat tenaga antara lain beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu dan mie. Minyak, margain dan santan yang mengandung lemak juga menghasilkan tenaga. Makanan sumber tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
  • Sumber zat pembangun. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sumber yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu, serta hasil olahannya seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
  • Sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi harus berasal dari makanan sumber zat tenaga, pembangun dan pengatur. Setiap kali makan baik makan siang maupun makan malam sebaiknya hidangan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah.

2. Makanlah untuk memenuhi kecukupan energi (capai dan pertahankan berat badan normal)

Agar dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolahraga dan kegiatan lain, setiap orang perlu makan makanan yang cukup enegi, tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Kecukupan energi ditandai dengan berat badan yang normal. Oleh karena itu, capai dan pertahankan berat badan yang normal.

Kelebihan gizi terutama makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat dapat menimbulkan kegemukan yang berujung timbulnya DM. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan sedang pada orang gemuk dan kemudian dipertahankan dapat menurunkan risiko timbulnya DM tipe 2.

Mempertahankan berat badan normal/ideal sesuai dengan umur dan tinggi badan diperlukan untuk pencegahan DM. Peningkatan aktivitas fisik dan mengurangi makan adalah cara yang baik untuk penurunan berat badan.

Kebutuhan energi seseorang bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan kegiatan fisik, keadaan penyakit dan pengobatannya.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, sebagian dari kebutuhan energi (pilihlah karbohidrat kompleks dan serat, batasi karbohidrat sederhana yang (refined)

Terdapat 3 kelompok karbohidrat yaitu kompleks, sederhana dan serat.

  • Karbohidrat Kompleks (tepung-tepungan)
    makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang), sagu dll. Makanan tersebut mengandung zat gizi lain selain karbohidrat.

    Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung lebih lama dari karbohidrat sederhana, sehingga dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, orang tidak segera lapar.

  • Karbohidrat Sederhana
    karbohidrat sederhana alamiah tedapat pada buah, sayuran dan susu. Bahan makanan tesebut selain mengandung karbohidrat, mengandung zat gizi lain yang sangat bemanfaat.

    Karbohidrat sederhana yang diproses seperti gula, madu, sirup, bolu, selai, dll langsung diserap dan digunakan tubuh sebagai energi, sehingga cepat menimbulkan rasa lapar. Gula tidak mengandung zat gizi lain, hanya karbohidrat. Konsumsi gula yang berlebih dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain.

    Menurut penelitian, tidak ada hubungan langsung antara asupan gula dengan timbulnya DM tipe 2. Namun, demikian, makanan dengan kandungan gula tinggi sering juga mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan kegemukan.

  • Serat
    Serat adalah bagian karbohidrat yang tak dapat dicerna. Kelompok ini banyak terdapat pada buah, sayuran, padi-padian dan produk sereal. Susu, daging dan lemak tidak mengandung serat.

    Serat terdiri dari 2 jenis yaitu serat larut (pembentuk gel) seperti pectin dan guargum serta serat tidak larut seperti selulose dan bran. Kedua jenis serat ini banyak terdapat pada padi-padian, kacang-kacangan, tempe, sayuran serta buah.
    Makan cukup serat memberikan keuntungan sebagai berikut:

    1. perasaan kenyang dan puas yang membantu mengendalikan nafsu makan dan penurunan berat.
    2. Makanan tinggi serat biasanya rendah kalori
    3. Membantu buang air besar secara teratur
    4. Menurunkan kadar lemak darah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung yaitu kolesterol dan trigliserida darah.

4. Batasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seperempat kecukupan energi

Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya makanan. Bagi kebanyakan penduduk Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan konsumsi lemak/minyak masih sangat rendah sehingga perlu ditingkatkan, sedangkan konsumsi lemak pada penduduk perkotaan sudah perlu diwaspadai karena cenderung berlebihan.

Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Membiasakan makan ikan dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung koroner karena lemak ikan mengandung asam lemak omega-3.

Mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh dapat menurunkan risiko DM. Beberapa contoh sumber asupan lemak jenuh adalah makanan yang dimasak dengan banyak minyak, mentega ataupun santan, lemak hewan, susu penuh (whole milk) dan cream.

5. Gunakan garam beryodium

Konsumsi natrium dalam garam dapur (natrium klorida) yang belebihan dapat memicu terjadinya penyakit darah tinggi. Anjuran asupan natrium untuk penduduk biasanya tidak lebih dari 3000 mg perhari yaitu kira-kira 1 sendok teh yang digunakan dalam memasak.

6. Berikan ASI saja pada bayi minimal sampai umur 4 bulan.

ASI adalah makan terbaik untuk bayi. Pada usia 0-4 bulan, bayi cukup diberi ASI (ASI eksklusif) karena ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat.
Kurang gizi selama awal kehidupan atau bahkan saat di dalam kandungan juga memainkan peranan penting pada timbulnya DM tipe 2 di kemudian hari setelah dewasa, melalui mekanisme resistensi insulin.

7. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur

Kegiatan fisik dan olahraga bemanfaat bagi setiap orang karena dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.

Olahraga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran olahraga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan. Apabila pekerjaan sehari-hari seseorang kurang memungkinkan gerak fisik, upayakan berolahraga secara teratur atau melakukan kegiatan lain yang setara.

Kegiatan lain yang bisa dilakukan seperti membiasakan diri naik tangga 2-6 lantai yang secara bertahap dan teratur, walaupun di tempat itu tersedia lift. Kurang gerak atau hidup santai merupakan faktor pencetus diabetes.

30/10/2007 - segala sumber edited by scientific medicastore

READ MORE - Gizi sehat dan seimbang mencegah diabetes mellitus

Asam Urat Vs Melilea Greenfield Organic

Asam Urat Vs Melilea Greenfield Organic

Dikutip dari www.republika.co.id

Asam urat adalah sisa metabolisme dari zat-zat purin dalam makanan yang kita konsumsi ataupun dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang dapat terjadi secara normal ataupun karena penyakit tertentu. Zat-zat purin ini banyak terdapat dalam inti sel. Dalam setiap bahan makanan yang merupakan bagian tubuh dari makhluk hidup, seperti daging, jerohan, dan berbagai jenis buah dan sayuran pasti terdapat purin.

Namun demikian makanan yang dianggap sangat banyak mengandung purin dan sebaiknya dihindari oleh penderita kelebihan asam urat antara lain jeroan (otak, paru, usus, jantung, dan lain-lain), daging, ikan laut tertentu seperti salmon dan sardin, kerang, tape, kacang-kacangan, emping. Secara normal tubuh mempunyai mekanisme tersendiri untuk membuang asam urat dari dalam tubuh, yaitu melalui feses (kotoran) dan urin (air seni).

Kelebihan asam urat dapat disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh untuk membuang asam urat melalui urin, atau karena meningkatnya konsumsi bahan-bahan makanan yang mengandung banyak purin. Kelebihan asam urat cenderung akan terkumpul di persendian-persendian. Penumpukan asam urat paling sering terjadi pada sendi di pangkal jempol kaki. Tetapi dapat pula menyerang persendian lainnya, seperti sendi-sendi pada jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki. Sendi yang terkena terlihat bengkak, kemerahan, terasa panas, dan luar biasa nyerinya. Rasa nyeri terutama terasa di malam hari atau pagi hari ketika baru bangun tidur.

Orang yang sudah pernah menderita kelebihan asam urat, dengan pengobatan tertentu dapat dikontrol sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya dapat kembali normal. Namun demikian, karena memang sudah memiliki kecenderungan penumpukan asam urat di dalam tubuhnya, maka dianjurkan untuk selalu mengontrol makanan yang dikonsumsi –mengurangi makanan yang banyak mengandung purin dan makanan yang cenderung mengganggu pembuangan asam urat dari dalam tubuh– dan harus banyak minum air putih. Banyak minum mencegah saturasi atau penjenuhan asam urat di dalam darah, sehingga kecenderungan pengendapan asam urat di persendian dapat dikurangi. Banyak minum juga mendorong kita untuk sering buang air kecil, yang juga berarti membuang asam urat dari dalam tubuh.

Namun sering buang air kecil tanpa banyak minum justru sangat berbahaya, sebab dapat meningkatkan saturasi asam urat di dalam darah. Sehingga bagi penderita kelebihan asam urat, obat-obat diuretik (yang menyebabkan banyak buang air kecil) justru sebaiknya dihindari. Di samping itu, semua faktor yang dapat meningkatkan risiko penumpukan asam urat juga harus dihindari, misalnya stres, kegemukan, dan minum minuman beralkohol.

Melilea Greenfield Organik dengan gizi lengkap dan racikan yang pas, sangat tepat untuk proses pengobatan & penyembuhan asam urat. Melilea Greenfield Organic dengan sifat naturopaty menurunkan kadar asam urat dalam darah. Dengan komposisi 20 jenis sayuran & buah akan dapat menurunkan kadar purin secara optimal dan terjadi proses pengeluaran purin secara alami, melalui urin maupun feses.

Pada saat mengkonsumsi Melilea Greenfield Organic dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak air ( 2-3 liter ) untuk memudahkan proses pengeluaran racun dari dalam tubuh.

Cara Pemakaian :

Konsumsi Melilea Greenfield Organic 3-5 x sehari dengan takaran 3-6 sendok GFO kecil atau 1-2 sendok GFO besar. Diminum Sebelum makan.

READ MORE - Asam Urat Vs Melilea Greenfield Organic

Panduan membeli laptop

Panduan membeli laptop

Untuk membeli sebuah laptop tentu anda dihadapkan dengan banyak pertimbangan, tentunya agar anda bisa mendapatkan laptop yang paling sempurna dan tepat dengan semua kebutuhan dan aktifitas anda. Pertimbangan seperti performa dan konektifitas tentunya menjadi isu paling penting, namun disamping itu masih ada beberapa faktor yang harus anda pertimbangkan juga yang tak kalah penting. Seperti ukuran, berat, lebar layar, battery life, dan kualitas dari keyboard. Dibawah ini ada sejumlah faktor yang akan dibahas yang mungkin dapat sedikit banyak membantu anda mempertimbangkan laptop mana yang pas untuk anda.

Processor

Prosesor dengan Intel dual-core dapat membantu laptop meningkatkan performa secara nyata. Banyak test telah dilakukan pada laptop dengan membandingkan prosesor single-core dan dual-core, dan terbukti prosesor dual-core memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam hal kecepatan dan multi-tasking dibanding laptop dengan prosesor single-core. Saat ini ada cukup banyak referensi untuk pemilihan laptop dengan prosesor dual-core seperti Core Duo, Core 2 Duo, dan Core 2 Extreme, yang terbukti jelas meningkatkan performa laptop secara nyata.

Beberapa laptop juga memakai AMD’s Athlon Turion 64 X2 dual-core processor, yang juga meningkatkan kinerja laptop dengan sangat bagus. Baik Turion 64 X2 maupun Core 2 Duo sama-sama men-support 64-bit yang dapat mengeksekusi banyak aplikasi baru tanpa hambatan.

System memory

Jika anda membeli laptop dengan harga yang sedikit mahal rata-rata akan dibekali dengan memori 1GB. Namun saat ini juga sudah banyak laptop yang tersedia dengan kapasitas memori sampai 2GB. Yang menjadi pertimbangan adalah apabila anda saat ini membeli laptop dengan kapasitas memori 2 GB maka anda tidak perlu terburu-buru untuk mengupgrade-nya lagi kedepannya.

Graphics memory

Pada kebanyakan portable PC terbagi menjadi dua tipe video chip sets, yaitu dedicated video dan integrated graphics. Pada video chip set sebagian besar diproduksi nVidia dan ATI/AMD , sementara untuk integrated graphics biasanya berlabel Intel. Apabila anda ingin menggunakan laptop anda untuk menjalankan game-game sederhana juga, maka pilihlah dedicated graphics, dan untuk anda yang benar-benar ingin bermain game di laptop, tidak hanya yang sederhana saja, laptop harus dibekali dengan 3D graphic memory yang lebih tinggi lagi, karena tentu saja game-game berat akan memakan cukup banyak memori pada laptop. Pilih dedicated graphic memori dengan kapsitas 256MB sampai 512MB ataupun lebih. Pada laptop tipe high-end desktop-replacement biasanya laptop sudah dibekali dengan graphic memory yang cukup canggih. Sementara integrated graphic memory rasanya cocok untuk laptop-laptop yang digunakan untuk kepentingan bisnis semata, akan tetapi untuk penggunaan Windows Vista pada laptop bisnis tentu membutuhkan graphic memory yang lebih powerful lagi.

Saat ini ada beberapa laptop yang menawarkan kemudahan Scalable Link Interface (SLI), yang artinya pada laptop dengan teknologi ini dapat menjalankan multiple graphic chips sekaligus. Seperti pada Alienware’s Area 51M m15x yang mengusung dua buah nVidia GeForce 8800M GTX cards pada kabin mesinnya.

Screen

Layar laptop secara langsung mencerminkan kenyamanan dalam berkomputer di portable PC, yang pada dasarnya semakin besar dan lebar maka akan semakin nyaman mata kita menikmati display laptop tersebut, terlebih lagi saat menonton film di laptop. Saat ini terdapat banyak sekali ukuran laptop yang dapat anda pilih sesuai kebutuhan anda, dan untuk segi kualitas sangat berbanding lurus dengan harga laptop secara keseluruhan. Semakin mahal laptop tersebut maka pasti semakin baik kualitas layarnya.

Besar kecilnya layar laptop sangat berpengaruh terhadap berat dan kepraktisan mobilitas. Apabila anda punya beragam aktifitas yang mengharuskan anda kesana kemari, naka pilihlah laptop dengan ukuran 12.1 atau 13.3 inch, dengan model widescreen lebih baik. Namun apabila anda bukan orang yang perlu untuk kesana kemari untuk aktifitas berkomputer, maka pilihlah laptop dengan ukuran sekitar 17 inch atau lebih lebar lagi, disamping nyaman, anda juga memperoleh hasil maksimal saat berkomputer.

Dan untuk anda yang kadang-kadang kesana-kemari namun kadang-kadang juga dia di tempat, laptop paling ideal adalah laptop dengan ukuran 14.1 atau 15 inch, baik yang widescreen maupun tidak.

Battery

Life battery pada laptop setiap saat selalu dikembangkan untuk memperoleh hasil yang baik dan tahan lama. Pada sejumlah test yang telah dilakukan, laptop yang mengunakan Core Duo atau Core 2 Duo rata-rata dapat bertahan hingga 3,5 jam. Tapi pada prakteknya penggunaan tidak hanya pada prosesor saja namun juga akan terpakai untuk wireless receiver atau burning yang memakan banyak tenaga dari baterai. Yang perlu anda perhatikan adalah jumlah cell pada baterai yang dibawa oleh laptop tersebut, semakin banyak maka semakin tahan lama. Contoh 6-cell battery akan jauh lebih tahan lama dibandingkan 3-cell battery. Namun konsekuensinya juga akan semakin menambah berat pada laptop. Namun ada beberapa vendor laptop yang menyertakan juga extended battery. Secara umum laptop dengan ukuran kecil mempunyai ketahanan baterai yang lebih dari laptop tipe desktop-replacement dengan ukuran besar.

Keyboard and pointing device

Walaupun cepat atau lambat anda dapat menyesuaikan dengan berbagai jenis dan ukuran dari keyboard laptop, tidak ada salahnya bila anda mencobanya terlebih dahulu sebelum membeli. Laptop-laptop dengan tipe thin-and-light maupun UMPC pastinya memiliki keyboard dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari tipe desktop-replacement, yang berarti apabila anda mempunyai jari-jari yang besar, anda tidak akan cocok dengan keyboard ultraportable tersebut, dan tentunya jika anda memaksakan untuk membelinya tentunya tidak akan nyaman untuk digunakan.

Untuk urusan trackpad juga perlu diperhatikan sebelum membeli suatu varian laptop. Trackpad pada laptop yang ingin anda beli sebaiknya anda coba dahulu, karena pada beberapa trackpad sensitifitasya dapat berbeda dan itu sangat berpengaruh kelak. Namun untuk amannya lebih baik gunakan USB mouse daripada anda kesusahan memilih trackpad laptop.

Hard drive

Untuk ukuran hard drive sangat bergantung pada kebutuhan anda, banyak sekali pilihan kapasitasnya. Bahkan beberapa ada yang menyediakan tambahan hard drive maupun upgrading hard drive. Mulai dari 60GB samapi 200GB bahkan lebih. Kapasitas yang cukup standar adalah 120GB dengan 7200-rpm atau 160GB dengan 5400-rpm SATA hard drive.

Weight and bay design

Yang perlu anda pertimbangkan adalah pada ketersediaan optical drive (CD/DVD rom). Apabila anda tidak terlalu membutuhkan perangkat ini, tidak terlalu masalah apabila anda ingin membeli ultraportable laptop. Karena masih ada external drive yang dapat mensupport ultraportable laptop dalam hal tersebut.

Juga yang perlu anda perhatikan bukan hanya pada berat laptop, namun juga berat AC adapter, extra battery, external modul, dan kabelnya. Karena pada kenyataannya anda tidak mungkin membawa laptop berpergian tanpa sebagian dari perangkat-perangkat tersebut.

Communications

Beberapa laptop mempunyai full set port yang memenuhi setiap inci bagian tepi laptop. Serial port yang saat ini sudah jarang terpakai adalah PS/2 port (untuk mouse atau keyboard) dan infrared ports. Kebanyakan laptop sekarang mempunyai banyak parallel port dan sebuah PC Card slot, juga kadang terdapat ExpressCard slot juga.

Sebagian besar laptop harus memiliki sedikitnya dua buah port USB, walaupun ada yang menyediakan empat buah, bahkan sampai enam buah port USB. Tidak hanya itu, kini laptop hampir semuanya mempunyai FireWire (IEEE 1394) port untuk mengkoneksikan dengan external drive maupun digital-video camcorder.

Built-in ethernet juga seolah sudah menjadi standar tiap laptop keluaran terbaru. Beberapa juga membekali dengan Bluetooth untuk multimedia yang lebih baik. Dan pada hampir seluruh laptop dengan prosesor Intel Core Duo atau Core 2 Duo dan AMD’s Turion 64 X2 disediakan juga koneksi Intel’s wireless 802.11a/b/g chip set.

Ada beberapa fitur tambahan yang juga melengkapi untuk konektivitas, yaitu CompactFlash, Secure Digital, MultiMediaCard, Memory Stick, dan SmartMedia. Walaupun fitur-fitur tersebut masih jarang dipakai.

http://blog.anugrahpratama.com/panduan-membeli-laptop/
READ MORE - Panduan membeli laptop


Arsip Blog

Pengikut

Recent Comments